Safety Alert Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) Artesunate Injeksi
Artesunat adalah salah satu obat antimalaria derivat Artemisinin. Di Indonesia tersedia dalam bentuk tablet maupun injeksi. Injeksi artesunat digunakan pada pengobatan malaria berat termasuk malaria yang disebabkan oleh P. Falciparum yang resisten terhadap kloroquin.
Pada bulan Mei 2016 telah terjadi Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) stelah pemberian artesunat pada 5 pasien di kabupaten Manokwari, Papua Barat. KTD yang terjadi hampir serupa (demam, menggigil hebat, muntah, jantung berdebar, lemas, pusing dan reaksi muncul sekitar 1 jam setelah injeksi).
BPOM dan tim ahli MESO dan Subdit Malaria telah melakukan rapat pengkajian untuk kasus KTD tersebut dan disimpulkan bahwa berdasarkan informasi produk, keluhan efek samping nausea, headache, fever, seizure telah tercantum namun efek samping jantung berdebar belum tercantumkan. Menurut WHO, efek samping dari artesunat salah satunya cardiotoxicity (pada dosis tinggi) dan neurotoxicity (teramati pada studi menggunakan hewan percobaan)
Oleh sebab itu, BPOM RI menyampaikan informasi kepada tenaga kesehatan profesional untuk meningkatkan kehati-hatian dalam pemberian injeksi artesunate terutama pada pasien yang memiliki faktor resiko kardiovaskular (hipertensi, hiperkolesterol, diabetes, dll) dan menghimbau agar tenaga kesehatan profesional melaporkan ESO dengan menggunakan Form-Kuning MESO atau melalui online di : http://e-meso.pom.go.id/
Download : safety alert KTD Artesunat Injeksi
info lengkap silahkan klik : http://e-meso.pom.go.id/