Apa Sih Bedanya Alergi dan Efek Samping Obat ?
Apa Sih Bedanya Alergi dan Efek Samping Obat ?
Oleh : Didik Yuni Prasetya, M.Sc., Apt
INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WATES
Alergi obat adalah reaksi alergi terhadap obat atau pengobatan tertentu. Pada saat reaksi alergi muncul maka artinya sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi obat sebagai zat asing dan bertindak untuk membuangnya dari tubuh (Smith, 2013). Sistem kekebalan tubuh merespon zat asing dalam berbagai cara, yang mengarah pada proses peradangan. Respon peradangan ini dapat menimbulkan gejala seperti ruam, demam, atau gangguan pernapasan.
Gejala alergi obat bermacam-macam mulai dari yang ringan sampai yang berat. Alergi ringan dapat berupa ruam di kulit sedangkan yang berat dapat mengakibatkan syok anafilaksis. Anafilaksis adalah reaksi seluruh tubuh yang tiba-tiba dan parah terhadap obat atau alergi lainnya. Hal ini biasanya terjadi segera setelah terpapar substansi dengan gejala yang dapat berupa detak jantung yang tidak teratur, kesulitan bernapas, pembengkakan, dan ketidaksadaran. Jika tidak segera diobati, anafilaksis dapat berakibat fatal (AphA, 2014).
Sistem kekebalan tubuh dirancang untuk perlindungan dari zat asing, seperti virus, bakteri, parasit, dan zat beracun lainnya. Ketika obat memasuki tubuh, sistem kekebalan tubuh mungkin salah meresponnya sebagai zat berbahaya. Biasanya terjadi saat pasien menggunakan suatu obat untuk pertama kalinya, atau mungkin baru terjadi meski telah menggunakan obat tersebut berkali-kali tanpa masalah. Begitu obat ini diidentifikasi sebagai ancaman, sistem kekebalan tubuh mulai membuat antibodi yang merupakan protein khusus yang diprogram untuk menyerang hanya satu obat (AphA, 2014).
Efek samping adalah sesuatu yang mungkin terjadi pada orang sehat yang minum obat, dan tidak selalu melibatkan sistem kekebalan tubuh (Pourpak,2008). Efek samping obat merupakan efek yang timbul dalam regimen dosis terapi, bisa bersifat negatif maupun positif bagi tiap individu yang berbeda-beda. Efek samping yang berpotensi muncul akibat aksi farmakologi berlebihan misalnya hipoglikemia pada penggunaan obat antidiabetik dan hipotensi pada pasien stroke yang menerima obat antihipertensi dosis tinggi. Pada sebagian besar obat munculnya efek samping ini sudah dapat diperkirakan sehingga tenaga kesehatan sudah mewaspadai munculnya efek samping ini (AphA, 2014). Sebagai contoh adalah adanya keluhan pedih, mual, muntah akibat penggunaan obat-obat penghilang nyeri dan radang serta rasa mengantuk setelah minum obat anti alergi atau obat mabuk perjalanan.
Sedangkan alergi obat adalah sekelompok gejala yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap suatu obat. Reaksi alergi adalah hasil respon dari sistem kekebalan tubuh (Smith, 2013). Jika pasien telah memiliki reaksi alergi obat sebelumnya, maka pasien harus menghindari penggunaan obat tersebut di waktu berikutnya.
Komunikasi antara petugas kesehatan dan pasien perihal ada tidaknya riwayat alergi obat yang pernah dialami pasien sangat penting untuk pengobatan selanjutnya. Hal itu dapat mencegah dokter meresepkan obat yang dapat menimbulkan alergi pada pasien. Jika pasien memiliki efek samping obat dan dokter berpikir bahwa obat tersebut adalah obat terbaik untuk kondisi pasien, dokter akan mengambil langkah untuk membantu mencegah gejala efek samping dari obat tersebut. Untuk itu, pasien diharapkan selalu berkomunikasi dengan dokter dan apoteker jika pasien memiliki pertanyaan tentang efek samping dan alergi terhadap obat-obatan, terutama saat menerima pengobatan baru.
Daftar Pustaka
Smith, W., 2013, Adverse drug reactions Allergy? Side-effect? Intolerance?, Australian Family Physician (42): 1-2.
Pourpak, Z., Fazlollahi M.R., dan Fattahi, F., 2008, Understanding Adverse Drug Reactions and Drug Allergies: Principles, Diagnosis and Treatment Aspects, Recent Patents on Inflammation & Allergy Drug Discovery (2): 24-46.
AphA, American Pharmacists Association, 2014, Allergy or adverse effect: Teach patients the difference, available from: URL: https://www.pharmacist.com/allergy-or-adverse-effect-teach-patients-difference