SEMINAR NASIONAL HISFARSI PD IAI DIY 2019
“Quality Improvement for Hospital Pharmacist: a Challenge for SNARS and Lean Hospital Implementation“
HISFARSI (Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit) PD IAI DIY pada hari Jum’at-Sabtu, 1-2 Maret 2019 menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Quality Improvement for Hospital Pharmacist: a Challenge for SNARS and Lean Hospital Implementation“. Acara ini diselenggarakan di Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta. Acara ini menjadi seminar pertama yang diselenggarakan oleh Pengurus HISFARSI PD IAI DIY Periode 2018-2022.
Acara ini dihadiri oleh Ketua PD IAI DIY, Ketua HISFARSI Pusat, Kabid. Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY, dan 251 orang peserta yang merupakan Apoteker Praktisi Rumah Sakit dari seluruh Indonesia.
Ketua HISFARSI PD IAI DIY, Retno Muliawati, M.Sc., Apt, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para para pembicara dan peserta yang telah bersedia hadir di SEMNAS HISFARSI PD IAI DIY. Beliau juga menyampaikan harapan supaya seminar dapat berjalan dengan baik sesuai rencana, sehingga seluruh peserta yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia ini dapat merasakan manfaatnya dan membawa pulang banyak ilmu yang bisa diterapkan di tempat kerja masing-masing.
Ketua PD IAI DIY, Dr. Nanang Munif Yasin, M.Si., Apt., dalam sambutannya menyampaikan selamat datang di Yogyakarta. Sesuai slogan IAI DIY yaitu ISTIMEWA, IAI PD DIY sangat mendukung seminar yang diadakan oleh HISFARSI PD IAI DIY ini karena menjadi sarana membangun pilar ke-4 yaitu professional. Harapannya semua anggota IAI selalu meng-update ilmu. Dan HISFARSI menjadikan kegiatan seminar sebagai kegiatan rutin.
Mewakili Ketua HISFARSI Pusat, Dr. L. Rizka Andalusia, M.Pharm., MARS., Apt dalam sambutannya menyampaikan bahwa beliau sangat bangga dan mengapresiasi HISFARSI PD IAI DIY atas usaha menyediakan sarana untuk update ilmu bagi anggotanya dan HISFARSI daerah lain. Pelayanan farmasi bersifat dinamis dan harus mengikuti perkembangan di dunia kedokteran maupun dunia kefarmasian. Untuk itu tentunya pertemuan di forum profesi sangat dinantikan untuk menambah pengetahuan dan kompetensi untuk menambah pengetahuan di sejawat farmasi utamanya farmasi rumah sakit.
Mewakili pihak Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Kabid. Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY Drg. Yuli Kusumastuti, M.Kes menyampaikan bahwa Dinkes Provinsi DIY menyambut baik acara hari ini untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan. Undang undang ASN termasuk tenaga kesehatan menyatakan wajib untuk meningkatkan kompetensi. Karena juga merupakan tolok ukur peningkatan jenjang jabatan. Beliau juga menyampaikan bahwa pada tahun 2019 target UHC (Universal Health Coverage) harus tercapai. Tidak cukup akses pelayanan yang berkualitas saja tetapi seluruh aspek. Mulai dari kepesertaan, tata kelola, sarana pra sarana, obat, dan alkes, serta pembiayaan.
Salah satu indikator bahwa fasyankes bermutu adalah akreditasi. Semua RS yang bekerjasama dengan BPJS wajib terakreditasi. Salah satu kewajiban dinas adalah mendorong RS untuk melaksanakan akreditasi. 15 RS di DIY akan terakreditasi di bulan Juni 2019. Salah satu komponen penting dalam akreditasi adalah menjamin keamanan penggunaan obat. Dinkes menggap baik seminar HISFARSI dan diharapkan update knowledge dapat dilakukan dengan baik dalam melakukan quality improvement dari farmasis.
Usai memberikan sambutan, Drg. Yuli Kusumastuti, M.Kes sekaligus membuka acara dengan memukul gong bersama Ketua PD IAI DIY, Ketua HISFARSI PD IAI DIY, dan Perwakilan Ketua HISFARSI Pusat.
Di hari pertama hadir sebagai pembicara Dr. Ayi, Djembarsari, MARS, sebagai keynote speaker tentang Peran Penting dan Tantangan Farmasis Dalam Mutu Pelayanan Rumah Sakit (Sesuai SNARS) di Era Digital 4 serta tentang Perubahan Mindset Pelayanan Kefarmasian Dan Penggunaan Obat Dalam SNARS ED 1, Dr. Rukmono Siswishanto, M.Kes.Sp.OG. (K) (Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr. Sardjito) tentang Harapan Manajemen Rumah Sakit Terhadap Mutu Pelayanan Farmasi di Era Disruption, Dr. L. Rizka Andalusia, M.Pharm., MARS., Apt (HISFARSI Pusat) menyampaikan tentang Manajemen Risiko Farmasi Rumah Sakit di Era Disruption. Dra. L. Endang Budiarti, M.Pharm., Apt menyampaikan tentang Medication Safety System in Digital Health Strategy, dilanjutkan dengan Dra. Arofa Idha, M.Farm.Klin, Apt menyampaikan tentang Penerapan Sistem Medication Safety di Rumah Sakit.
Tidak hanya metode klasikal, penyampaian materi setelah istirahat dilengkapi dengan sharing discussion tentang Mutu Pelayanan dan Medication Safety di hari pertama dan workshop menentukan Indikator Mutu Pelayanan Farmasi dengan pendekatan Lean Hospital di hari kedua yang dipandu oleh Irma Risdiana, S.Si. MPH.,Apt..
Hari kedua menghadirkan dari RS PELNI, yaitu dr. Widia Dina Gunata untuk menyampaikan Lean Hospital and The Strategy For Success Story in Disruption Era dan Kamalia Insani, S.Farm., Apt untuk memperdalam diskusi tentang Impelementasi Lean Hospital di Farmasi. Pembicara selanjutnya yaitu Ari Kurniasih, M.Farm., Klin. Apt. (RSUD Blambangan, Banyuwangi) yang menyampaikan materi yang tidak kalah menarik, yaitu Inovasi Sistem Distribusi Obat untuk Memperbaiki Indikator Waktu Tunggu Pelayanan Farmasi dilanjutkan dengan Strategi Pemilihan Indikator Mutu Pelayanan Farmasi Sesuai SNARS yangdisampaikan secara interaktif oleh Linda Dimyati, S.Si., MM., Apt.
Antusias peserta dalam mengikuti Seminar Nasional HISFARSI DIY 2019 sangat luar biasa. Setiap akhir sesi materi, para peserta berlomba untuk bertanya langsung maupun menulis pertanyaan melalui google form yang sudah disediakan. Diskusi berlangsung seru, namun sayang sekali tidak semua pertanyaan dapat terjawab secara lisan karena keterbatasan waktu. Daftar pertanyaan diteruskan kepada para pembicara untuk dijawab secara tertulis.
Dengan diadakannya seminar ini diharapkan para peserta dapat meningkatkan kompetensinya dalam memahami peran penting dan tantangan Apoteker dalam upata meningkatkan mutu pelayanan RS sesuai SNARS di era digital 4.0, termasuk manajemen resiko, strategi pemilihan indikator mutu, system medication safety, Lean Hospital dan meningkatkan peran komprehensif Apoteker di RS dalam kendali mutu dan kendali biaya. Sehingga setelah acara ini, Apoteker RS lebih bersemangat berinovasi, tidak terjebak dengan kendala-kendala yang ada, namun dapat menemukan solusinya.
Apoteker DIY, ISTIMEWA, SIAP, LUAR BIASA!